Terlahir dari keluarga penenun, Renny Manurung tidak langsung tertarik untuk menjadikan bertenun ulos sebagai panggilan hidup. Renny sempat memandang rendah kegiatan menenun, sama seperti kebanyakan pemuda lainnya. Namun, keadaan mulai berubah ketika dia mengenal kain tenun khas Sumatera Utara ini lebih dekat.
Ulos sebagai kain tradisi tidak hanya sekadar hiasan adat. Lebih dari itu, ulos mengandung simbol identitas suku Batak. Pemahaman ini juga yang membawa Renny membuat Dame Ulos, tempatnya berkarya untuk merawat pengetahuan tentang ulos melalui kain-kain yang dihasilkan.
Renny melihat bahwa pengetahuan masyarakat tentang ulos saat ini banyak yang bercampur dengan songket. Tidak sedikit dari masyarakat yang sebenarnya tidak terlalu memahami makna dari ulos. Maka dari itu, semua usaha dilakukan oleh Renny untuk mencari informasi mendalam seputar ulos, meskipun tidak mudah. Perjalanan mencari tahu ini akhirnya mempertemukan Renny dengan Sandra Niessen, seorang antropolog yang mendedikasikan hidupnya untuk mendokumentasikan ulos selama puluhan tahun. Pemahaman akan sejarah ulos begitu penting untuk proses revitalisasi ulos yang dilakukannya, begitu pula untuk pengembangan pelestarian ulos ke depannya.
Simak obrolan selengkapnya pada episode kelima podcast Wastra Raya yang tersedia di Spotify, Anchor dan Google Podcasts. Nantikan juga bagian kedua perbincangan tentang ulos ini pada episode selanjutnya, ya.
Salam #WastraRaya untuk #IndonesiaRaya!